Categories
Catatan

Tubuhku Baterai 1%: Jeda ala Solo-Semarang-Yogya, Bonus Drama Meja Kayak Episode ‘Stranger Things’

Halo, kawan-kawan www.irfandi.net! *sambal dadah-dadah*

Bayangkan Taylor Swift baru selesai tur 3 hari nonstop, terus diminta nyanyi lagu “Shake It Off” lagi. Kira-kira suaranya bakal mirip apa? “Shake-shake”-nya mungkin jadi “Sakit-sakit”. Nah, saya habis “tour” ala-ala Swift versi Jawa: Solo-Semarang-Yogya dalam 72 jam. Hasilnya? Tubuh ini sekarang kayak iPhone lawas yang casbor-nya cuma nyampe 5%, otak kayak Google Translate lagi error, dan meja kerja mirip episode terakhir “Stranger Things”, penuh monster (draft) dan portal ke dimensi lain (tumpukan kertas).

Kenapa Jeda Lagi? Emang Lagi Musim?

  1. Tubuhku Udah Kayak TikTok Challenge #TahanSampaiTenggat
    Habis jalan kaki di Pasar Gedhe Solo, naik-turun gedung tua Semarang, plus begadang di Yogya sambil makan gudeg dingin, kaki saya sekarang protes pakai bahasa isyarat: “Kami mogok sampai THR cair!” Bahkan tukang pijat langganan bilang, “Mas, ini bukan otot, ini kayak kabel USB yang kusut. Saya kasih diskon 50% tapi jangan balik lagi ya.”
  2. Otakku Lagi Jadi Cameo di Film “Inception”
    Bayangin: di kepala saya ada raplong TikTok tentang debat “dana ajaib” ala Siskaeeespoiler mural jalanan Solo yang belum ke-foto, dan soundtrack lagu “Gudeg Yu Djum” versi remix ala kepala cenat-cenut. Kalau dipaksakan nulis sekarang, nanti artikelnya bisa jadi: “10 Rekomendasi Tempat Makan di Semarang (Spoiler: Saya Lupa Namanya)”.
  3. Meja Kerja: Kekacauan Level “Squid Game”
    Sebelum berangkat, saya sempat berkoar: “Nanti pulang, pasti langsung rapiin!” Tapi realitanya? Koper masih terbuka kayak mulut penonton nonton “Avengers: Endgame”, isinya kaus kaki hilang sebelah dan struk parkir Bandara Adi Soemarmo yang misterius. Di laptop, folder “Draft Penting” isinya:
    • 10 screenshot layar nobar draft proposal sepanjang 6 jam (lebih lama dari film Titanic!)
    • File bernama “Untitled-1-FINAL-reallyFINAL2.doc”
    • Catatan “JANGAN LUPA!!!” (tapi lupa apanya).

Apa yang Bakal Saya Lakukan Selama Jeda? Spoiler: Bukan Nonton “Money Heist

  • Tidur ala “Sleeping Beauty” (Versi Kakek-kakek Kena Rempelo)

Target: 8 jam tidur tanpa mimpi buruk tentang nobar draft atau notifikasi email. Bonus point kalau bisa ngorok sampai tetangga sebelah ngetok tembok.

  • Brain Detox ala Medsos: Unfollow Stres, Follow Meme

Bakal baca buku yang sebenarnya (bukan laporan keuangan), scroll Instagram cari meme Ghozali Everyday biar ketawa, dan nonton “Wednesday” season 2 sambil ngira-ngira kapan tim saya bisa sekompak Nevermore Academy.

  • Merapikan Meja Kayak Episode “Marie Kondo” (Tapi Endingnya Kayak “The Conjuring”)

Akan saya coba susun tumpukan kertas sambil teriak “Spark joy? Ini SPARK anxiety, Mbak Marie!” Tapi minimal, arsip struk parkir Semarang bakal saya frame buat bukti “I was there (dan hampir keserempet motor).”

Jeda Itu Kayak Cameo di Film Marvel: Singkat Tuaaapi Penting

Ada yang bilang, “Jeda itu bukannya nunda-nunda kerjaan?” Tapi saya mah ikut filosofi Doraemon“Nobi, istirahat dulu biar otak nggak jadi batu!” Atau ala Nadin Amizah“Taruhlah badan yang lelah di kasur yang empuk.”

Tenang, ini bukan “Endgame”-nya karir menulis saya. Ini cuma intermission kayak pas iklan Indomie di tengah film. Nanti saya balik lagi bawa cerita:

  • “Kenapa nobar draft proposal 6 jam di Semarang rasanya kayak nonton ‘Avatar: The Way of Water’ (panjang dan bikin pegal)”
  • “Misteri gudeg Yogya yang tetap enak meski dingin: apakah ini bukti cinta sejati?”
  • “Solo vs Semarang: Siapa juara macet tingkat nasional?”

P.S. Buat yang masih overwork sambil ngebet deadline: Allah kan bilang di Quran, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba: 9). Jadi, tidur itu bukan dosa, tapi perintah! 😴

Sampai ketemu di artikel next, di mana saya mungkin sudah jadi manusia lagi—bukan zombie korban tenggat waktu.

Salam me-time,

Yang punya blog,

Penulis yang sedang menjalani quest “Cari Baterai Cadangan” di dunia open-world bernama Hidup.

Saran : Biar makin dramatis, tulisan ini bisa dibaca sambal dengerin lagu “Lagi Syantik” atau “Sisa Rasa”.

By Andi Kusuma Irfandi

Gladiator urban yang menyulam cerita lewat blognya sebagai ruang berbagi: merajut luka tanpa melukai, menyalakan cahaya dalam sepi, dan mengajak setiap pembaca untuk duduk sebentar, bertukar kisah.

Leave a Reply