Sebelum Duduk Dulu di Pontianak. Jangan Lupa Bayar

Salah satu coffee shop yang kami sambangi pada minggu ini, Duduk Dulu. Letaknya di Jalan Sepakat II Pontianak.

Informasi mengenai Duduk Dulu, saya dapatkan dari istri. Ia pernah beranjangsana bersama putri sulung kami. Sekadar take away. Tak sempat merasakan suasananya.

Ice Coffee Milk Signature pesanan saya

Sebagai coffee shop, namanya cukup unik. Duduk Dulu. Sebuah kalimat tawaran yang biasa diungkapkan tuan rumah kepada tamu. Seperti “Silakan, duduk dulu”. Kita pasti pernah mendengar kalimat ini, saat silaturahim ke rumah saudara ataupun handai taulan.

Sayangnya, kalimat “Silakan, duduk dulu” tidak kami terima dari pelayan saat memasukinya. Kami harus menuju meja kasir untuk memesan sekaligus membayar pesanan.

Struk pembayaran pesanan kami

Waktu saya bertanya, apa yang paling laris disini, pelayannya tak menjawab. Mungkin suara saya yang tak terdengar jelas lantaran memakai masker. Atau memang pelayannya tak tahu, menu apa yang terlaris di Duduk Dulu. Sungguh ironis umpama pelayannya tak tahu 🙂 .

Kami pun memesan Pisang Goreng Keju Susu, Creamy Chocolate untuk istri, dan Ice Coffee Milk Signature untuk saya sendiri.

Alasan kami menyambanginya saat matahari sedang terik dan hujan yang belum kunjung membasahi bumi, menunggu Nazya sedang sekolah di PAUD ALif.

Untungnya, Duduk Dulu menyediakan tempat bermain bagi anak-anak. Si kecil, Mahira, yang ikut kami bisa bermain.

Tempat bermain anak-anak yang disediakan coffee shop Duduk Dulu

Dengan tempat yang luas. Duduk dulu terbagi tiga bagian. Satu tempat di luar yang disedikan bagi para pejuang tembakau alias perokok. Satu tempat berada di dalam yang menyatu dengan ruang bermain anak dan kasir serta dapur. Satu lagi berada di lantai atas.

Tempat saya duduk, terdapat beberapa lukisan grafiti karya anak muda Pontianak. Jarak antara meja satu dengan lainnya sekitar satu setengah meter. Tanpa AC hanya kipas angin di atapnya. Meskipun begitu, terasa adem. Jarak dari lantai ke atap cukup tinggi. Selain itu, sekilingnya lebih dominan dengan kaca yang bisa dibuka sehingga sirkulasi udara mengalir dari luar.

Salah satu sudut coffee shop Duduk Dulu

Lantai atas saya tak bisa berkomentar. Tak sempat menyambanginya walaupun sebentar. Mungkin lain waktu.

Sebagai coffee shop baru di Pontianak. Duduk dulu menawarkan hal yang dibutuhkan untuk orang tua muda seperti kami. Penyediaan tempat bermain anak bagi kami adalah poin plus. Kami yang masih suka hangout tanpa meninggalkan kewajiban sebagai orang tua cukup terbantu.

Selama tempatnya tidak ramai. Mungkin kami akan kembali.

Leave a Reply