Tak terasa sudah gelaran sepak bola Piala Eropa 2020 yang seharusnya tahun kemarin digelar pada tahun 2021. Sependek ingatan gue, Piala Eropa 2020 menjadi ajang tontonan gue kedelapan. Kali pertama gue nonton bola Piala Eropa tahun 1992, waktu itu SD. Saat itu, Piala Eropa digelar di Swedia dan negeri Skandinavia ini waktu itu diperkuat oleh duet penyerang Thomas Brolin dan Martin Dahlin.
Jagoan gue pada Piala Eropa 1992 tentu saja Belanda yang diperkuat trio AC Milan, yakni Frank Rijkaard, Ruud Gullit, dan Marco Van Basten. Apalagi Belanda saat itu adalah juara bertahannya.
Selain menonton melalui TVRI, sumber informasi gue Tabloid Bola yang saat ini sudah tidak terbit lagi. Ketika memasuki pertandingan semifinal, gue saat itu masuk rumah sakit. Tidak sempat melihat Van Basten cs dikalahkan oleh tim Dinamit Denmark yang diperkuat oleh Brian Laudrup. Denmark jadi peserta Piala Eropa 1992 pun karena menggantikan Yugoslavia yang saat itu diskors karena terjadi perang saudara di negaranya (cmiiw).
Kembali ke gelaran Piala Eropa 2020 sekarang yang tuan rumahnya diberbagai kota di benua biru. Kalau ditanya, gue menjagokan siapa? Untuk sekarang sih, gue berharap kalau Belgia menjadi kampiunnya. Sebab Belgia saat ini masih diperkuat oleh Generasi Emasnya. Materi pemain Belgia menurut gue bagus dan merata mulai dari Kiper hingga Penyerangnya. Kalau gagal juara ditahun ini, berarti nasibnya buruk hehehehe.
Kalau dulu, terbiasa nonton bola secara gratis. Sekarang mau tidak mau harus nonton yang berbayar dan streaming. Stasiun RCTI sih nyiarin secara gratis tapi kan RCTI sama Indihome nggak akur. Untungnya gue langganan Mola TV di ponsel, jadinya nontonnya melalui ponsel. Sudah cukup menikmati menurut gue dan murah, cuma seharga Rp 25.000.