Pengalaman Bersama Bank Jago Selama Dua Bulan

Perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat pihak perbankan harus beradaptasi. Setelah uang elektronik dan dompet digital, saat ini sedang berkembang perbankan digital. Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda. Dimana interaksi langsung sesama manusia harus dikurangi. Namun kebutuhan akan keuangan tetap harus berjalan.

Ada banyak bank digital yang lahir saat padebluk ini. Sebut saja Bank Jago. Nama yang mengingatkan dengan salah satu syair lagu “ampun, bang jago”. Bank besutan Jerry Ng, bankir yang sukses menelurkan produk Jenius-nya BTPN. Salah satu produk bank digital yang pernah saya gunakan sebelum adanya feesible atau biaya langganan, frasa halus dari biaya administrasi seperti perbankan lainnya.

Kembali ke Bank Jago, bank digital kedua yang saya gunakan. Bank bercorak warna orange ini mengusung konsep Mudah, Kolaboratif, dan Inovatif memiliki beberapa keunggulan menurut saya, yakni.

Prosesnya Mudah

Seperti halnya bank digital lainnya, pembukaan rekening Bank Jago tidak perlu pergi ke kantor cabang. Cukup melalui aplikasi. Mulai dari registrasi hingga verifikasi. Pastikan kuota internet di ponsel kita mencukupi.

Verifikasi akan dilakukan melalui video call. Setelah proses verifikasi, kita akan mendapatkan pemberitahuan kalau rekening kita sudah aktif. Bahkan, akan ada pemberitahuan tentang pengiriman kartu ATMnya. Sependek ingatan saya, kartu ATM saya dikirim menggunakan kurir NCS.

Bank Jago Bebas Biaya

Pemberitahuan Kuota Gratis

Beban biaya administrasi perbankan tentu saja menjengkelkan. Bank yang dulu bernama Bank Artos, menggratiskan biaya administrasi bulanan. Selain itu, biaya akun dormant dan penutupan rekening nihil sama sekali. Tentu saja ini sangat menguntungkan bagi yang memiliki uang pas-pasan.

Bahkan kita akan mendapatkan 25 kali gratis transfer ke bank lain melalui aplikasi. Bisa menghilangkan beban biaya sebesar Rp 162.500 (25 x Rp 6.500) untuk transfer antar bank. Solusi bagi yang berkantong pas-pasan adalah memilih perbankan tanpa biaya administrasi.

Walaupun mesin ATM-nya tidak ada di Pontianak. Bank yang memiliki dua kantor cabang dan dua kantor cabang pembantu di Jakarta dan Bandung ini menggratiskan biaya transaksi di ATM bank lain sebanyak lima kali. Bagi saya ini sudah lebih dari cukup.

Link Refferal

Gunakan link ini untuk membuka rekening Bank Jago. Elo dan Gue bisa sama-sama berkesempatan mendapatkan tambahan saldo sebesar Rp 25.000 dengan syarat elo harus mempunyai saldo sebesar Rp 746.000. Promo ini berlaku dari tanggal 2 Juli – 25 Agustus 2021. Info lengkapnya disini

Ringan

Aplikasi Bank Jago cukup ringan hanya 79 Mb ketika terunduh di ponsel kita, terasa mulus ketika digunakan. Ukurannya tergolong kecil bila dibandingkan dengan CommBank Mobile (102 Mb), SeaBank (121 Mb), dan Octo Mobile-nya CIMB (148 Mb).

Kantong Bank Jago

Bank Jago mengenal Kantong sebagai Rekening yang memiliki nomor rekening berbeda tiap kantongnya.

Kantong Utama – merupakan rekening utama untuk melakukan transaksi. Kantong inilah yang berfungsi tujuan transfer. Ketika kita saldo, mayoritas Bank masih menggunakan Bank Artos sebagai tujuan transfer hanya Sea Bank yang menggunakan Bank Jago ketika kita mau mengisi kantong utama ini (pengalaman pribadi).

Bunga di kantong utama hanya sebesar 0,5 persen. Makanya saya jarang menyimpan saldo banyak di kantong utama.

Kantung utama bisa dipakai secara otomatis membayar pembelian reksadana di aplikasi Bibit.

Kantong Bayarsub rekening dengan nomor rekening yang berbeda dari kantong utama. Saya sendiri menggunakan kantong bayar untuk belanja online serta transaksi di mesin ATM dan EDC yang saya hubungkan dengan kartu debit fisik-nya. Walaupun untuk transaksi di mesin ATM dan EDC hanya 5 kali gratisnya, bagi saya sih cukup. Toh, selama ini lebih banyak menggunakannya untuk belanja online.

Kantong Nabung – sub rekening ini saya gunakan untuk menyimpan sebagian dana darurat saya, tentu saja selain di Reksadana Pasar Uang. Alasannya imbal hasilnya cukup bagus, sebesar 3,5 persen. Untuk mengisi kantong nabung ini, kita bisa menambahkan saldo dari kantong utama secara reguler (auto save).

Kantong nabung bisa kita kunci berdasarkan target dana yang akan dikumpulkan ataupun jangka waktunya. Imbal hasilnya berkisar 3,5 hingga 4 persen per tahun.

Kartu Debit

Kartu debit Bank Jago terbagi dua, fisik dan digital. Kita bisa mendapatkan 3 kartu debit fisik dan 3 kartu debit digital tanpa dipungut biaya.

Kartu Debit Bank Jago
Kartu Debit Bank Jago berwarna ungu yang simpel.

Kartu debit fisik harus diaktifkan melalui aplikasinya. Nomor kartu, masa berlaku, dan kode keamanan kartu (CVV) bisa dilihat melalui aplikasi.

Untuk kartu debit fisik, Bank Jago menggunakan Visa serta bisa digunakan tanpa menggesek ke mesin EDC atau Nirsentuh. Sebab kartunya termasuk Visa payWave. Sayangnya, saya belum menemukan merchant di Pontianak yang bisa Nirsentuh.

Sedangkan kartu debit digital sudah saya coba untuk aktivasi Paypal serta pembelian di Shopee, Tokopedia, dan Google Play.

Seperti halnya kartu debit fisik, untuk mengetahui nomor kartu, masa berlaku, dan CVV harus melalui aplikasi.

Aktivasi Paypal menggunakan kartu debit.

9 thoughts on “Pengalaman Bersama Bank Jago Selama Dua Bulan”

  1. Min apakah memesan kartu debit yang dikirim ke pontianak sama sekali tidak ada biaya tambahan min ?

    Reply

Leave a Reply