Resesi di Indonesia dan Ini Yang Harus Saya Lakukan

Resmi sudah Indonesia memasuki resesi sebagai dampak pandemi COVID-19 yang belum jelas kapan berakhirnya. Hari ini semua media online memberitakan resesi di Indonesia setelah BPS merilis pertumbuhan ekonomi yang masih minus 3,49 persen pada kuartal III tahun ini. Walaupun masih minus pertumbuhan ekonominya namun sebenarnya ada kenaikan dibandingkan kuartal II yang minus 5,32.

Saya tak akan membahas lebih lanjut soal resesi. Sudah banyak pakar ekonomi yang menjelaskannya. Tulisan ini sebagai pengingat diri tentang apa yang harus saya persiapkan. Belum punya kemampuan mengalisa walaupun pernah lulusan ekonomi pembangunan.

Saat Resesi Ini Yang Harus Dilakukan

1. Menambah Sumber Penghasilan

Dalam kondisi resesi seperti sekarang ini. Yang saya lakukan itu mencari penghasilan tambahan sebagai jalan keluar.

Sudah ada beberapa alternatif penghasilan yang saat ini saya kerjakan di luar jam kantor tentunya. Kalau anda seorang blogger bisa saja menjadi penulis konten ataupun ikut affiliate marketing dan masih banyak lagi. Nah, kalau saya sekarang ikut jualan jadi reseller.

Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala

Bai Alfiah

Nasihat almarhumah ibu yang sampai saat ini teringat. Dalam kondisi apapun mencari duit harus pintar dan ulet. Apapun harus dilakukan selama itu halal dan berkah.

2. Mengurangi Pengeluaran

Pilihan paling rasional adalah mengurangi pengeluaran. Saya memilah mana pengeluaran yang bisa dikurangi bahkan dihilangkan.

Mengurangi pengeluaran bukan terjadi karena hilang ataupun berkurangnya penghasilan. Yang paling bagus memang sih dalam kondisi apapun pengeluaran harus ditekan.

3. Perbanyak Dana Darurat atau Tabungan

Kita tidak sampai kapan pandemi ini berakhir. Selama vaksin belum ditemukan maka pandemi akan terus ada. Karena ketidakjelasannya itu, maka selama masih ada penghasilan harus diperbanyak dana darurat ataupun tabungan.

Kita kan nggak tahu juga sampai kapan akan mempunyai pekerjaan serta penghasilan. Pahitnya kalau dikemudian hari, kehilangan pekerjaan dan penghasilan maka dana darurat ataupun tabungan ini yang akan menopang kelangsungan hidup.

4.Tingkatkan Kualitas Diri

Saat ini lah kualitas diri saya harus di upgrade. Mulai lagi membiasakan diri membaca buku. Maklum saya termasuk orang yang suka beli buku namun tak pernah dibaca atau dalam bahasa lain disebut tsundoku.

Mungkin juga, saya akan banyak mengikuti video tutorial yang bertebaran di YouTube. Ini semua gratis selama masih ada bandwidth untuk mengaksesnya.

5. Perbanyak Sedekah

Saya mulai membiasakan diri untuk memperbanyak sedekah. Ini dilakukan untuk melatih mental agar merasa berkecukupan.

Sengaja melakukan ini, bukankah perbedaan antara orang kaya dan tidak kaya itu di mental. Sedekah itu membikin candu. Semakin sering kita berderma maka otak akan terus berputar untuk mencari penghasilan (yang halal dan berkah) supaya bisa terus sedekah.

Banyak alasan untuk bersedekah. Dan kalian lebih paham daripada saya.

Itu tadi yang akan saya lakukan saat resesi. Tulisan ini dilakukan untuk pengingat diri dan sebagai bahan instropeksi. Kan malu sudah nulis ini tapi tidak dilakukan 🙂

1 thought on “Resesi di Indonesia dan Ini Yang Harus Saya Lakukan”

Leave a Reply